Kamis, 24 Mei 2012
Minggu, 13 Mei 2012
Palembang Mendapat Bantuan 400 Unit Converter Kit
13.34
Trisno Gumilang
No comments
Palembang,
SP Aktual,- Kota Palembang kembali menerima 400 unit converter kit tambahan
tiba akhir Mei mendatang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM). Converter kit adalah alat pengalih dari bahan bakar minyak ke bahan
bakar gas pada kendaraan. Alat tersebut digunakan sebagai alternatif dalam
pembatasan BBM bersubsidi. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang,
Masripin Thoyib, usai launching penerapan penggunaan BBG pada armada taksi Blue
Bird di Peninsula Hotel Palembang, Kamis (10/5) mengatakan, 400 converter kit
tersebut akan diberikan untuk mobil dinas, angkutan kota dan taksi yang
menggunakan sistem injeksi. Ia berpendapat bahwa penyediaan converter kit
gratis ini bisa memenuhi kebutuhan untuk penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk
kendaraan di Kota Palembang.
Saat ini, terdapat 57 unit yang sudah memakai
converter kit dari 115 jumlah angkot injeksi keluaran tahun 2007 ke atas, 80
armada taksi dari total 131 unit armada taksi yang ada dan 63 unit dari 400
kendaraan dinas. Masripin menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas
berupa pencabutan izin trayeknya apabila conventer kit bantuan tersebut tidak
digunakan sebagaimana mestinya berupa pencabutan izin trayeknya. Mengingat kendaraan
yang menggunakan BBG sudah semakin banyak dan baru ada satu SPBG yang
beroperasi di Jl. Demang Lebar Daun, pihaknya segera memfungsikan empat SPBG
lain yang berada di Jalan R.Soekamto (PTC), Jalan H Barlian (KM9), Jalan
Subekti (Ilir Barat) dan Jalan Ki Merogan (Kertapati). Sementara itu, Direksi
Blue Bird Group Andre Djokosoetono mengatakan, pihaknya mendapatkan bantuan
sebanyak 25 unit converter kit untuk wilayah Palembang. (spa)
Banyak Maskapai Tertarik Terbangi Nias Selatan
12.56
Trisno Gumilang
No comments
Jakarta SP Aktual,- Meski Bandara Silambo, Nias Selatan masih dalam pengerjaan, ternyata beberapa maskapai sudah menjajaki untuk terbang ke sana. Pada umumnya, mereka menunggu kesiapan secara teknis bandara itu yang ditargetkan selesai pada tahun ini.
“Wings Air juga mau masuk. Prinsipnya, dimana ada
gula, di situ ada semut. Mereka menunggu bandara selesai, termasuk
sertifikasinya,” ujar Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi di Jakarta, Jum’at (11/5/2012).
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Nias
Selatan Aladin Wau mengatakan, Kementerian Perhubungan juga sudah memberi
sinyal positif untuk pengoperasian bandara itu.
“Tunggu pembangunan fisiknya selesai dan
peralatannya, selanjutnya tim Kemhub akan menilai untuk keperluan
sertifikasinya,” kata dia.
Aladin menjelaskan, beberapa kemungkinan rute
penerbangan nanti ke Nias Selatan. Bisa dari Polonia, Medan
dan bisa juga ada dari rute Padang-Nias Selatan.
Sukhoi Superjet 100
Ditanya soal minat pada pengoperasian Sukhoi
Superjet 100 ke Nias Selatan, Bupati Idealisman tidak mau terburu-buru untuk
memutuskan apakah melanjutkannya atau menolaknya.
“Kita tunggu dulu hasil investigasinya,” kata
dia.
Seperti diketahui, pada kegiatan joy flight
pesawat Sukhoi Superjet 100 pada Rabu (9/5/2012)
lalu, Bupati Idealisman juga mendapat undangan. Namun, dia mewakilkannya kepada
Kadis Perhubungan Aladin Wau dan Asisten III Faböwösa Laia.
Mereka ikut dalam penerbangan pertama. Sedangkan
pada penerbangan kedua, pesawat tersebut mengalami nasib tragis karena menabrak
sisi Gunung Salak, Bogor pada
sekitar pukul 14.33 Wib.
Kecelakaan itu menewaskan 45 orang penumpang.
Yakni, 8 warga Rusia yang umumnya kru pesawat. Dua warga asing lainnya dan
sisanya warga Indonesia.
Termasuk di dalamnya, lima orang
wartawan, yakni, dua dari Majalah Angkasa, satu orang dari Bloomberg dan dua
orang dari TransTv. (Niasonline/SPA)
Kapal Peti Kemas Pertama Sandar di Pelabuhan Sibolga
12.51
Trisno Gumilang
No comments
Sibolga, SP Aktual,- Kapal pengangkut peti kemas MV Meratus Sumbawa 1 menjadi yang pertama sandar di dermaga Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara, Minggu 6 Mei 2012.
Kapal yang mengangkut sebanyak 75 boks peti kemas berukuran 20 feet itu berhasil sandar dengan mulus.
"Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sibolga kian bergeliat sejak pertama kali berdiri dengan status Perusahaan Djawatan maupun sebagai Perusahaan Negara dan Perusahaan Umum hingga kini menjadi Perseroan Terbatas," kata Menajer PT Pelindo I (Persero) Cabang Sibolga Sihar Sihite di Sibolga, Minggu 6 Mei 2012.
Dikatakannya, kapal MV Meratus Sumbawa 1 itu mengangkut peti kemas milik PT SDV Logistics Indonesia untuk kebutuhan PT Agintcourt Resources Martabe di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Ia mengaku akan terus berupaya memajukan pelabuhan di kampung kelahirannya itu, karena sejak ditugasi memimpin Pelabuhan Sibolga baru sekarang kapal pengangkut peti kemas sandar di dermaga pelabuhan itu.
"Kami senantiasa mengajak para pengguna jasa agar menjadikan Sibolga sebagai pelabuhan tujuan bongkar muat barang bagi kebutuhan masyarakat setempat," kata Sihar saat mendampingi Wali Kota Sibolga HM Syarfi Hutauruk meninjau kapal MV Meratus Sumbawa 1.
Menurut dia, sekarang sudah saatnya semua pihak bergandengan tangan memajukan Sibolga, apalagi dirinya merasa memiliki tanggung jawab moral besar memberikan yang terbaik bagi kampung halamannya dengan cara memajukan pelabuhan tersebut.
Dijelaskannya, untuk tahun ini sebanyak 18 call (kunjungan) kapal pengangkut peti kemas milik Meratus Lines akan masuk Sibolga, dan terhitung 25 Juni 2012 Pelabuhan Gunung Sitoli di bawah pembinaan menajemen Pelabuhan Sibolga akan disinggahi kapal milik Meratus Lines membawa barang kebutuhan masyarakat Pulau Nias.
Ia menyebutkan, pihaknya akan memberikan pelayanan sebaik mungkin, sebab terhitung 23 Juni 2012 kapal milik Meratus Lines juga akan membawa barang umum untuk kebutuhan masyarakat Sibolga dan sekitarnya.(Antara/SPA)
Sabtu, 12 Mei 2012
Roy: Inisiatif Turunkan Ketinggian Sangat Fatal
13.32
Trisno Gumilang
No comments
Jakarta,
SP Aktual,-Pakar telematika yang juga anggota DPR RI Roy
Suryo menilai, inisiatif untuk menurunkan ketinggian terbang pesawat Sukhoi
Super Jet 100 dari 10 ribu kaki ke enam ribu kaki sangat fatal.
"Meski secara resmi tetap harus menunggu
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), tetapi analisis terakhir
menunjukkan inisiatif untuk berani turun dari 10 ribu kaki ke 6.000 kaki bahkan
ketika Sukhoi masih pada kecepatan sekitar 400 kilometer per jam sangat
fatal," kata Roy kepada pers di Jakarta, Jumat.
Pilot Sukhoi SSJ-100 dikabarkan telah meminta
melakukan visual flight sehingga meminta izin turun dari 10 ribu kaki ke enam
ribu kaki.
Menurut Roy, Sukhoi jatuh di Gunung Salak itu
bukan karena sinyal telepon seluler (HP) yang kabarnya ada penumpang yang
mengaktifkan HP. "Bukan karena HP," katanya.
Menurut dia, kerasnya "impact" ini yang
membuat "emergency location transmitter" (ELT) tidak sempat berfungsi
karena di atas 25G. "Meski ini sebatas analisis, secara resmi tetap harus
menunggu laporan investigasi KNKT," kata Roy.
Dia mengatakan, selain ELT/ELBA tidak berfungsi
sesudah "crash", sebelumnya mengapa"Ground Proximity Warning
System" (GPWS) SSJ-100 tidak aktif. "KNKT perlu mengecek ini semua,"
katanya.
Pemerintah Indonesia
melalui Komite Nasional Keamanan Transportasi masih menyelidiki penyebab
jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor,
Jawa Barat, yang terjadi Rabu. Setelah lokasi jatuhnya pesawat ditemukan,
langsung dilakukan evakuasi terhadap korban. (ANTARA/SPA)
Babak Akhir Fransisca Kasus Penculikan Anak Kandung Sendiri
00.02
Trisno Gumilang
No comments
Bandung, SP Aktual,- Sidang perkara penculikan anak kandung dengan terdakwa Fransisca Jo divonis bebas, tidak terbukti melakukan tindak pidana oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kamis (10/5/2012).
Sebelumnya, jaksa menuntut Fransisca dengan hukuman 1 tahun penjara dengan masa percobaan 1,5 tahun.
Ketua majelis hakim Edison menyatakan Fransisca telah memenuhi unsur seperti dalam dakwaan jaksa penuntut umum pasal yaitu pasal 330 ayat 1 ke 1 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke 1. Namun meskipun begitu, berdasarkan pertimbangan hakim, perbuatan Fransisca tersebut bukanlah ranah pidana.
"Mengadili, menyatakan perbuatan terdakwa Fransisca Jo bukanlah perbuatan pidana melainkan masuk ranah perdata. Karena itu menyatakan melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum dan mengembalikan hak harkat dan martabatnya," ujar Edison saat membacakan amar putusannya di ruang sidang III PN Bandung, Jalan LRE Martadinata, Kamis (10/5/2012).
Dalam pertimbangannya, majelis hakim mengatakan bahwa hubungan antara anak dan orang tua merupakan sebuah kodrat yang tak bisa dihilangkan. Perasaa saling merindukan dan saling membutuhkan satu sama lain tidak bisa dicegah.
"Ada ikatan yang tak bisa dipisahkan, ada hak memenuhi rasa bahagia, mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan serta melindungi. Ini adalah kaidah yang menginspirasi putusan hukum," katanya.
Atas putusan tersebut, Fransisca yang terlihat tampil beda dengan rambut ikal itu sempat kebingungan, akhirnya setelah konsultasi dengan penasehat hukum menyatakan menerima putusan hakim tersebut. Sementara JPU Pintauli menyatakan akan pikir-pikir terlebih dahulu.
Fransisca sendiri dilaporkan mantan suaminya Peter Soetanto. Kasus tersebut berawal ketika Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan cerai Fransisca dan Peter Soetanto, pada tahun 2005 lalu. Saat itu, hakim memberikan hak asuh kepada Peter. Padahal, David dan Jason (10) anak mereka masih dibawah umur.
Ketika itu, proses peradilan sudah hingga Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung. Namun, hakim memberikan hak asuh ke orang tua laki-laki. Walau demikian kedua anak mereka, secara naluri ikut dengan Fransisca.
Atas laporan dari Peter Soetanto, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menangkap Fransisca di sebuah apartemen mewah di Kelapa Gading Jakarta, beberapa pekan lalu. Ketika itu, Fransisca sedang bermain tenis dengan kedua anaknya. Dan, alasan penangkapan adalah dengan tuduhan penculikan terhadap anak kandung. (tg)
Jumat, 11 Mei 2012
Shukoi Super Jet - 100 Kecelakaan di Gunung Salak Bogor
22.56
Trisno Gumilang
No comments
Dirilis oleh SP Aktual pada Jumat, 11 May 2012
Telah dibaca 25 kali
Telah dibaca 25 kali
Sinar Pagi Aktual,- Jatuhnya Sukhoi Super Jet 100 (SSJ 100)
di sekitar Gunung Salak adalah kecelakaan besar pertama yang pernah menimpa
pesawat ini. Pesawat andalan Sukhoi Civil Aircraft ini dilaporkan telah
memenuhi seluruh standar internasional dan mampu mengangkut 100 orang penumpang
dan awak.
Menurut Christian Science Monitor (CSM),
Rabu 9 Mei 2012, SSJ 100 milik Sukhoi dikenal sebagai pesawat tanpa riwayat
kecelakaan. Satu-satunya catatan negatif adalah pembatalan penerbangan Maret
lalu dari Moskow ke kota Astrakhan, dekat laut Kaspian, akibat gangguan pada
roda pesawat.
Maskapai Aeroflot asal Rusia yang telah
menggunakan pesawat ini mengatakan, penumpang SSJ 100 tidak pernah berada dalam
keadaan bahaya.
SSJ 100 dilaporkan telah memenuhi
standar penerbangan internasional dan bersertifikat Badan Keamanan Penerbangan
Eropa (EASA). Bermesin PowerJet SaM146, 2 x 156000 lb pesawat ini memiliki
kecepatan maksimum 870 kilometer per jam. Pesawat dapat menampung 100 orang
penumpang dan menempuh jarak hingga 4.023 kilometer.
Sukhoi Superjet dibuat untuk
menggantikan pesawat penumpang jarak menengah Tupolev, Antonov, dan Yakovlev
yang dibuat pada era Soviet. SSJ 100 menjadi tumpuan harapan Rusia dalam
membangkitkan kembali kejayaan industri aviasi mereka.
Dalam pembuatannya, pesawat ini
mendapatkan sumbangan teknologi dari berbagai perusahaan penerbangan top Barat,
di antaranya Boeing, Snecma, dan Honeywell.
SSJ 100 bersaing dengan pesawat jet
sejenis yang diproduksi oleh Bombardier Inc dari Kanada dan Embraer SA dari
Brasil. Dibanderol US$35 juta per pesawat, Sukhoi mengincar pasar Asia. PT Sky
Aviation dari Indonesia dilaporkan telah menandatangani kontrak pembelian 12
unit SSJ 100, senilai US$380 juta.
Pesawat yang jatuh di Gunung Salak,
Indonesia, tersebut telah menempuh setengah dari 15.500 km jelajah terbang.
Sebelum ke Indonesia, pesawat ini mampir ke Myanmar, Pakistan dan Kazakhstan untuk
melakukan demo terbang serupa. Setelah dari Jakarta, rencananya SSJ 100 akan
menuju Laos dan Vietnam.
Daftar nama 50 penumpang Sukhoi SSJ 100
yang naas.
Para undangan yang hadir dalam rangka
demo penerbangan Sukhoi Superjet 100 mengisi buku tamu, termasuk di
antaranya sebanyak 50 orang yang turut ikut dalam penerbangan naas itu.
Buku tamu tersebut mencantumkan nama-nama yang menghadiri undangan namun tidak
semua ikut dalam penerbangan. Salah satunya yang membatalkan ikut penerbangan
adalah mantan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, yang tercatat di
urutan ke-35 pada daftar itu. Sementara daftar nama manifes dibawa oleh
salah satu orang bernama Pak Yudi. Dia menjadi salah satu penumpang pesawat
Sukhoi yang hilang tersebut.
Masih ada beberapa Penumpang lain lagi yang membatalkan
niatnya pada Joy Flight SSJ-100.
Dari 50 orang nama yang masuk daftar
penerbangan, 8 orang di antaranya merupakan awak Sukhoi dari Rusia.
Berikut nama-nama yang terdaftar dalam buku tamu penerbangan pesawat tersebut
beserta asal/perusahaannya agar menjadi rujukan pihak-pihak terkait dan juga
keluarga korban :
No. |
Nama Korban |
Perusahaan |
1 |
2 |
3 |
1. |
Ahmad Fazal |
Indo Asia |
2. |
Insan Kamil |
|
3. |
Edward Edo M |
|
4. |
Stephen Kamaci |
|
5. |
Ismie |
TransTV |
6. |
Aditya Sukardi |
|
7. |
Indra Halim |
PT KAL |
8. |
Riefyan S |
|
9. |
Dody Aviantara |
Majalah Angkasa |
10. |
Yusuf |
|
11. |
Femi |
Bloomberg |
12. |
Kapt Aan |
Kartika Air |
13. |
Yusuf Ari Wibowo |
Sky |
14. |
Henny Stevani |
|
15. |
Mai Syarah |
|
16. |
Dewi Mutiara |
|
17. |
Nur Ilmawati |
|
18. |
Rossy Withan |
|
19. |
Anggi |
|
20. |
Aditya |
|
21. |
Salim |
|
22. |
Maria Marcella |
Sky/Italia |
23. |
Sussana Vamella |
|
24. |
Kornel M Sihombing |
DI |
25. |
Edi Satriyo |
Pelita Air |
26. |
Darwin Pelawi |
|
27. |
Gatot Purwoko |
Airfast |
28. |
Budi Rizal |
Putera Antha Dirgantara |
29. |
Syafruddin |
Carpedrem Mandiri |
30. |
Peter Adler |
Sriwijaya/AS |
31. |
Herman Suladji |
Air Maleo |
32. |
Donardi Rahman |
Aviastar |
33. |
Arief Wahyudi |
TR |
34. |
Nam tran |
Snecma/Perancis |
35. |
Rully Sarmawan |
Indo Asia |
36. |
Suharso Monoarfa |
Manhattan |
37. |
Haidir Bachsin |
PT Catur Daya Prima |
38. |
Yalbloncev Sukhoi |
Rusia |
39. |
Edy Saryoko |
Gatary |
40. |
Ganis Arman Zuvianto |
Indonesia Air Transport |
41. |
Kirkin |
|
42. |
Kocheikov |
|
43. |
Rakhimov |
|
44. |
Shvestov |
|
45. |
Martishenko |
|
46. |
Grebenshokov |
|
47. |
Kurzhupova |
|
48. |
Ade Arisanti |
|
49. |
Raymond Sukando |
|
50. |
Santi |
Salah satu campers Trans TV Aditya
Sukardi dan reporter Ismie, juga Dua wartawan majalah Angkasa DM Yusuf dan Dodi
Avinatara ikut dalam robongan pesawat Sukhoi SSJ-100 yang hilang kontak di
Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui
keberadaannya.
Informasi manives ini juga belum "valid" benar dan masih dikonfirmasikan lebih lanjut.
(Transaktual/SPA)