Tapteng, SP Aktual,- Bupati
Kab. Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang, SH
sangat diharapkan masyarakat segera tanggap dalam menyikapi kelangkaan
minyak tanah di Kab. Tapanuli Tengah yang kurun waktu dua minggu ini kelangkaan
minyak tanah terjadi di Tapteng.
Banyak masyarakat yang terancam dengan langkanya bahan bakar minyak tanah, apalagi mereka yang tinggal di ibu kabupaten dan di ibu
kecamatan-kecamatan bagi masyarakat ekonomi lemah, demikian hasil pantauan SPAktual.
Pengakuan para
pangkalan-pangkalan minyak tanah, jatah mereka dari Depot Pertamina Sibolga sudah
dikurangi, benar tidaknya kenyataan ini wartawan belum berhasil
menghubungi pihak Depot Pertamina Sibolga.
Sementara isu berkembangnya
kelangkaan minyak tanah tersebut, akibat kehadiran gas bersubsidi yang telah
menggantikan minyak tanah dan telah di salurkan merata dan diterima masyarakat
secara menyeluruh di Kab. Tapteng sehingga minyak tanah akan di cabut
subsidinya.
Hasil pemantauan SPAktual adanya kelangkaan minyak tanah di duga adanya spekulasi minyak tanah oleh
para agen-agen minyak tanah, yang selama ini kurangnya pengawasan oleh pihak
Pemda Tapteng dimana minyak tanah mengalir ketangkahan-tangkahan kapal kapal
laut, namun biaya pengawasan minyak dari Pemkab Tapteng tetap cukup tinggi.
Berbicara tentang kehadiran gas
bersubsidi oleh Pemerintah di Kab. Tapteng untuk menggantikan subsidi minyak
tanah yang selama 4 bulan ini telah di salurkan puluhan ribu tangki mini gas,
Daftar Pasaibu Sekretaris BPC-LSM LPPI Tapteng & Sibolga mengatakan kepada SPAktual baru-baru ini, " Tidak sependapat bila pemerintah mencabut subsidi
minyak tanah dari Kab. Tapteng, alasannya yang mendasar masyarakat Tapteng
adalah masyarakat yang lebih banyak miskin alias morak-marit ekonominya
sehingga belum siap menerima kehadiran Gas jadi pengganti minyak tanah yang
disalurkan pemerintah melalui kepala desa dan Kelurahan sementara gas yang di
salurkan tersebut tidak dipakai masyarakat meskipun mereka terima gas yang
diantarkan aparat desa / Kelurahan namun tidak dimanfaatkan" Ujarnya.
Daftar Pasaribu menegaskan "Mereka takut tidak aman, walaupun telah dijelaskan selang dan
kepala selang dapat diganti dengan membeli peralatan yang aman, kami tidak siap memanfaatkanya dan
bukan kami setuju, atas kebijakan Kepala-kepala Desa dan Kelurahannya
melaporkan data kami ke Pemerintah bahwa kami masyarakat ekonomi lemah siap
menerima gas" Tegas Pasaribu.
Disinggung tentang pembocoran / penyimpangan
penggunaan minyak tanah selama ini ke pangkalan-pangkalan kapal nelayan, Daftar
Pasaribu mengatakan hal tersebut adalah lemahnya kinerja Kapolres Tapteng dan
Dakopin Kab. Tapteng, sehingga oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
terhadap kelangsungan hidup masyarakat lemah, akhirnya memanfaatkan kesempatan tersebut
untuk keuntungan pribadi (makinullah)
0 komentar:
Posting Komentar