Jumat, 13 April 2012

Kadis Perindag Tuding Parkir Terima Setoran, Area Taman Endog Makin Semrawut, Dinas Terkait Jangan Tutup Mata





Sumedang, SPA -  Taman Endog ( telur-red) sebagai  taman kota Sumedang  mestinya bisa mencerminkan simbol kebanggaan masyarakat, karena lokasi itu merupakan salah satu tempat yang bisa menjadi ciri khas warga selain  makanan  tahu yang sudah melegenda. Namun rupanya hal itu tidak dirasakan lagi saat ini karena di seputar area itu telah ‘tumbuh’ para PKL (Pedagang Kaki Lima-red) yang hampir menenggelamkan taman yang pernah menjadi kebanggaan kota Sumedang sehingga akhir-akhir ini terkesan semrawut. Penilaian kesemrawutan itu  tercuat dari Kepala UPTP Parkir Dedi Suryadi S sos, Msi ketika dikonfirmasi Jumat (17/3) di kantornya, “ Saya sangat sareukseuk ( tidak enak dipandang-red) melihat suasana Taman Endog sekarang dengan munculnya para PKL di seputaran area itu, hal itu sangat mengganggu keindahan kota”, ujarnya. Lebih jauh  ia mengatakan, “Padahal mestinya menurut SK Bupati No. 551/22/Sk. 26-DLLAJ/1998 tempat itu khusus menjadi area perparkiran dan bukan tempat para PKL”. Makanya tidak heran jikalau ada upaya penertiban terhadap  tempat itu  ia dengan tegas sangat mendukung sekali, “Saya sangat mendukung bahkan mungkin saya-lah orangnya yang pertama menyatakan dukungan terhadap upaya penertiban  tempat itu”,ujarnya.
            Selain Taman Endog menurut Dedi tempat yang mestinya jadi area parkir  bedasarkan SK Bupati itu yaitu di depan BRI Kota Kaler yang sekarang  pun disinyalir telah  berubah fungsi menjadi tempat munculnya para PKL. Menurut keterangan Kep. UPTD itu ternyata upaya pembenahan ke arah  itu  pernah dilakukan sampai ke tingkat Asisten Daerah Bidang Pembangunn yang saat itu pertemuanya dipimpin  oleh Dede Hermasah. Menurutnya pada saat itu  para dinas terkait pun   hadir namun hasilnya sampai saat ini tidak terealisir bahkan di tingkat DPRD pun pernah dibicarakan  namun hasilnya sama, “ Entah apa kendalanya, saya tidak tahu”, ujarnya.
            Padahal kalau pihak Pemkab Sumedang jeli dan bisa meyelesaikan permasalahan ini maka kontribusi  perparkiran  terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) bisa lebih meningkat. Menurut Dedi sampai saat ini kontribusi PAD dari Perparkiran sesuai data di UPTD parkir dari target Rp 327 juta- an di tahun 2011 baru bisa ‘menyumbangkan’ sebear Rp 263 juta-an atau sekitar 63%  hal itu ada kenaikan sebesar  10% dibanding tahun 2010, dan sampai dengan Maret 2012 ini  baru mencapai 15% dari target yang sama di tahun 2011 yaitu sebesar Rp 327 juta juga,
 Dengan adanya pembenahan terhadap tempat yang  fungsi pokoknya jadi lahan parkir  sesuai SK Bupati Sumedang tentang “Penetapan Kawasan Taman Sumedang Tandang ( Taman Kota ), Pasar Sandang, dan Pasar Inpres di Kelurahan Kota Kaler Kec. Sumedang Utara sebagai kawasan parkir khusus”, maka  diharapkan kontribusi perparkiran terhadap PAD Sumedang akan meningkat. Namun tentunya hal yang harus diperhatikan selain melakukan pembenahan itu yaitu pengelolalan manajerial SDM ( Sumber Daya Manusi) juga potensi lahan parkir yang baru.
Mengenai wacana adanya tudingan miring bahwa pihak UPTD Parkir pun menerima juga setoran dari para PKL, Dedi Suryadi secara tegas menolak  hal itu  seraya mengatakan, “ Saya tidak tahu menahu kalau pungutan  itu terjadi tetapi yang jelas retrtibusi parkir dipungut dari  para pengendara kendaraan yang memakai lahan parkir sebagai sarana tempat  menyimpan kendaraanya”, ujarnya jelas.      
Terkait dengan hal tersebut diatas menurut Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan Kab. Sumedang  Dedi Ramdan ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin (19/3) mengatakan, “Saya sangat  setuju dilakukan penataan terhadap PKL yang ada di Taman Endog karena saya juga merasa  “sareukseuk” melihat pemandangan itu,  tapi bukan berarti menghilangkan para PKL cuma kita menata saja di tempat yang semestinya”,ujarnya. Selain itu pihak terkait lainya seperti Pol PP pun menurut D. Ramdan harus turut melaukan penertiban dan lebih jauh ia mengatakan, “ Saya sekarang mau melakukan pembenahan itu dengan sistem knockdown ( dibuka saat dipakai dan ditutup kembali saat tidak digunakan-red), dan upaya itu sekarang sudah berbentuk proposal“, uacapnya seraya menunjukan proposal dimaksud. Selanjutnya ia menuding parkir  karena menurut D. Ramdan mensinyalir petugas parkir malah justu menarik setoran dari para PKL itu, makanya ia merasa kaget bila pihak UPTD parkir tidak mengetahuinya.” Saya punya buktinya kok kalau petugas parkir memungut retribusi”, ujarnya tegas.
“ Selain itu untuk menganalisanya gampang saja kok tinggal lihat saja dari laporan keuanganya dan untuk wilayah taman endog kontribusinya berapa terus bandingkan dengan lahan yang tersedia yang benar-benar digunakan untuk parkir”,pungkasnya. (Jeky)             

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons