Bandung, SP Aktual,- Ribuan massa buruh dari sejumlah kelompok yang turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung Sate kota Bandung, Selasa (1/5) menyerukan tuntutan seragam. Dalam aksi unjuk rasa itu perwakilan buruh silih berganti melakukan orasi.
Diantara ribuan pendemo ada 50 buruh berhelm proyek merah menyemarakkan aksi demonstrasi. Massa yang terdiri dari pria dan wanita tu merupakan garda depan dari ribuan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) Jabar.
"Anggota yang berhelm ini merupakan trade mark KASBI. Ini untuk membedakan barisan depan dan belakang," jelas Ketua Umum KASBI Nining Eitos disela-sela unjuk rasa.
KASBI tidak akan kenal henti memperjuangkan hak buruh mendapatkan hidup layak. Mereka pun bakal terus bereaksi bila tuntutannya tak digubris.
"Sebagai pejuang, kami tak pernah menyerah. Semakin tak didengar, maka kami akan terus berjuang menuntut hak kami," terang Nining.
Tuntutan KASBI, kata Nining, tidak jauh berbeda dengan elemen buruh lainnya. May Day merupakan sejarah kemenangan kaum buruh dan tonggak perlawanan buruh di seluruh dunia.
"Kami menuntut hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourching. Berikan upah layak, dan turunkan harga sembako, serta menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Serta nasionalisai aset-aset strategis negara," tegas Nining.
Selain mengibarkan puluhan bendera KASBI, para pedemo berkaus merah membawa spanduk yang di antaranya bertulis 'Naikan Upah 100 % KHL', dan Upah Layak Sekarang Juga'. Sepanjang unjuk rasa, situasi berlangsung tertib. Jalan Diponegoro tepatnya depan Gedung Sate ditutup dan arus lalu lintas diahlikan ke Jalan Sentot Alibasyah dan Jalan Cilamaya.
Diwaktu yang bersamaan elemen
buruh dari Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI)
1992, Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh
(GSPB) mewarnai demo tersebut.
"Jadikan 1 Mei sebagai hari
libur nasional. Kami menuntut juga berikan upah layak nasional bagi seluruh
buruh," ujar Ketua SBSI 1992 Jabar,
Ajat Sudrajat, saat ditemui di lokasi aksi.
Ajat mengatakan, buruh tak bakal
berhenti memperjuangkan haknya. Momen May Day ini dijadikan bentuk kekuatan
buruh untuk menuntut kesejahteraan.
"Tuntutan buruh ini semua
sama. Yakni tolak kenaikan harga BBM, TDL, hapuskan sistem kerja kontrak dan
outsourcing, dan berikan jaminan sosial," kata Ajat.
Para buruh ini membawa sejumlah poster yang antara lain isinya bertulis, 'Upah Layak Sekarang Juga', 'Stop Union Busting', dan 'Stop Pemberangusan Serikat Buruh'. Aksi mereka hingga pukul 11.30 WIB masih berlangsung.(tg)
Para buruh ini membawa sejumlah poster yang antara lain isinya bertulis, 'Upah Layak Sekarang Juga', 'Stop Union Busting', dan 'Stop Pemberangusan Serikat Buruh'. Aksi mereka hingga pukul 11.30 WIB masih berlangsung.(tg)
0 komentar:
Posting Komentar