Selasa, 29 November 2011

Janji Dua Capim KPK Fokus Korupsi Kakap







Jakarta,SP Aktual,-  Pernyataan yang disampaikan Abraham Samad dan Ariyanto Sutadi saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan KPK, di gedung DPR, Jakarta, Senin (28/11).
"Prioritas utama KPK adalah kasus korupsi kelas kakap. Sementara kasus korupsi yang berskala kecil ditangani oleh kepolisian dan kejaksaan dan KPK cukup melakukan supervisi. Selama ini saya melihat KPK bekerja serampangan, tidak terfokus," ujarnya.

Dua calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Ariyanto Sutadi, berjanji bahwa jika terpilih, akan memfokuskan penyelidikan KPK pada kasus-kasus korupsi kelas kakap. Mereka juga berjanji akan memaksimalkan pengembalian uang negara yang dikorupsi
Karena itu, untuk memperkuat peran KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia, diperlukan adanya penyidik independen. Abraham pun mengingatkan bahwa penyidik independen tidak akan melemahkan peran kepolisian dan kejaksaan dalam melaksanakan tugasnya sebagai institusi penegak hukum.
"Bukan mengeliminasi penyidik-penyidik kepolisian dan kejaksaan, tapi agar KPK lebih kuat dengan hadirnya penyidik-penyidik di luar kepolisian dan kejaksaan," ujar Abraham.


Hal itu perlu dilakukan, katanya, agar KPK dapat bekerja secara optimal, sehingga KPK membutuhkan pemetaan agar tak lagi bekerja secara serampangan. Menurut dia, kasus-kasus kecil justru diambil oleh KPK, sedangkan kasus besar terbengkalai. Akibatnya, tidak ada road map yang dilakukan lembaga itu sehingga muncul anggapan KPK melakukan tebang pilih.

Ariyanto Sutadi yang mendapat giliran kedua dalam uji kelayakan dan kepatutan itu mengaku, kinerja KPK tak sebanding dengan anggaran negara untuk membiayai lembaga itu. Menurut dia, nilai rapor KPK masih di bawah 50. Alasannya, hingga saat ini lembaga itu belum maksimal mengembalikan uang negara yang diambil oleh para koruptor. Dalam setahun, katanya, KPK hanya bisa mengembalikan Rp 500 miliar dan itu dianggapnya masih kecil
"KPK sampai sekarang belum bisa fokus menyelesaikan masalah, termasuk membedakan mana kasus korupsi yang besar dan kasus yang kecil. Mestinya, KPK menghindari konflik dan bersinergi dengan lembaga sejenis lainnya," ujar Ariyanto (spa)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons