Garut, - Sehari setelah terjadi bentrokan antara pengunjuk
rasa dengan aparat kepolisian, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) yang dipimpin Komisioner Kabul Suryadhie didampingi Nurzaman tiba
di Kab. Garut, Jumat (16/12). Tim Komnas HAM mendatangi RSUD dr. Slamet
Garut untuk meminta keterangan dari para korban.
Melihat
kehadiran tim Komnas HAM, beberapa orang peserta aksi yang menderita
luka-luka tampak sumringah. Mereka pun langsung mengadukan keluhannya
saat tim mengajukan beberapa pertanyaan. Kendati demikian, Kabul mengaku
tidak akan terkecoh dengan aduan sepihak. Dengan demikian, pihaknya
masih perlu mengumpulkan data dan fakta otentik sebelum membuat
pernyataan.
"Kami mengetahui adanya kejadian ini
melalui pemberitaan di berbagai media. Untuk itu, kami langsung meluncur
ke Kab. Garut untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran HAM. Untuk
mengumpulkan data dan fakta, kami akan tinggal selama beberapa hari di
Garut. Kami juga akan terus memantau situasi dan mendalami bentrokan
yang terjadi kemarin," kata Kabul kepada wartawan.
Lebih
jauh Kabul mengatakan, kejadian seperti kemarin sangat rentan melanggar
HAM. Namun, jika aparat kepolisian telah menempuh prosedur, tentu tidak
bisa dikatakan sebagai pelanggaran HAM. Bahkan, jika memang pelaku
unjuk rasa melakukan tindakan anarkis, sudah selayaknya polisi bertindak
tegas.
Selain mendatangi RSUD dr. Slamet Garut,
tim Komnas HAM juga mendatangi Mapolres Garut. Kendati demikian,
Kapolres Garut, AKBP Enjang Hasan Kurnia tidak mau berkomentar banyak
terkait kedatangan tim Komnas HAM tersebut. Menurutnya, hasil pertemuan
dengan Komnas HAM bukan untuk dikonsumsi publik. Dirinya menerima
pernyataan dukungan dari Komnas HAM atas tindakannya dalam aksi kemarin. (sumber : klik galamedia)
0 komentar:
Posting Komentar